Dalam buku mereka tahun 1981, The Illusion of Life, animator Disney Ollie Johnston dan Frank Thomas memperkenalkan dua belas prinsip animasi. Dua belas prinsip kini telah diakui secara luas sebagai landasan teoretis bagi semua seniman yang bekerja pada produksi video animasi. Berikut 12 prinsip-prinsip animasi:
1. Squash and Stretch - Prinsip ini memberikan ilusi berat dan volume pada karakter saat mereka bergerak.
2. Anticipation - Anticipation digunakan untuk memberi tahu penonton bahwa tindakan besar akan segera terjadi. Untuk melakukan ini, animator akan sering bekerja dalam satu atau dua aksi yang lebih kecil, tepat sebelum aksi besar untuk memberi sinyal bahwa sesuatu akan datang.
3. Staging - Staging bertujuan untuk mengarahkan perhatian penonton dan memperjelas apa yang paling penting dalam sebuah adegan. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti penggunaan cahaya dan bayangan, atau sudut dan posisi karakter, atau bobot dan warna.
4. Straight Ahead and Pose to Pose - Straight Ahead Action menciptakan ilusi gerakan yang lebih dinamis dan lebih baik untuk menciptakan gerakan yang realistis, tetapi ini mempersulit mempertahankan proporsi dan menciptakan pose yang tepat dan tepat di sepanjang jalan. Pose to Pose bekerja lebih baik untuk adegan dramatis, emosional, atau bahkan berlebihan, di mana komposisi dan hubungan dengan lingkungan lebih penting. Teknik-teknik ini dapat dicampur dalam satu animasi.
5. Follow Through and Overlapping Action - Prinsip ini ketika karakter mencapai tempat untuk tindakan selanjutnya, itu tidak boleh sepenuhnya berhenti.
6. Slow-In and Slow-Out - Slow-in dan slow-out adalah prinsip lain yang dirancang untuk menambahkan realisme pada pergerakan karakter. Saat karakter melakukan aksi, animator akan menggambar lebih banyak bingkai di awal aksi, lebih sedikit bingkai di tengah, dan lebih banyak bingkai lagi di akhir aksi untuk menciptakan efek slow-in/slow-out ini.
7. Arc - Sebagian besar aksi alami cenderung mengikuti alur, dan animasi harus mencerminkan aturan ini untuk realisme yang lebih besar. Ini bisa memiliki kesamaan dengan berat benda, tetapi, apa pun alasannya, sebagian besar organisme hidup yang bergerak akan mengikuti semacam busur.
8. Secondary Action - Secondari action adalah tindakan tambahan yang memperkuat dan menambahkan lebih banyak dimensi pada tindakan utama.
9. Timing - Timing membantu menciptakan ilusi bahwa suatu tindakan mematuhi hukum fisika. Dengan menyesuaikan waktu adegan, animator dapat membuat adegan itu terlihat lebih lambat dan halus (dengan lebih banyak frame) atau lebih cepat dan lebih tajam (dengan lebih sedikit frame).
10. Exaggeration - Exaggerationadalah tentang melebih-lebihkan gerakan tertentu dengan cara yang membantu membangkitkan suatu poin, namun tidak merusak kepercayaan adegan tersebut.
11. Solid Drawings - Prinsip solid drawing adalah tentang menggambar adegan tunggal dalam ruang tiga dimensi dan memberi mereka volume dan berat. Animator harus menjadi seniman yang terampil dan harus memahami bagaimana bentuk, anatomi, berat, keseimbangan, cahaya dan bayangan bekerja.
12. Appeal - Prinsip ini tidak semua karakter harus menarik. Tetapi sesuai prinsip ini menyatakan bahwa animator harus berusaha untuk membuat gambar yang akan menarik dan menarik bagi penonton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar